Langsung curhat setelah comeback:) nulisnya pake formal way ya biar khusu
Di bulan suci Ramadhan yang suci dan penuh berkah serta kebahagiaan ini,
keluargaku tidak sepenuhnya bahagia. Kami sedang banyak diuji oleh Allah SWT.
Bukan ujian yang bisa terselesaikan dalam dua atau tiga hari saja tentunya.
Melainkan ujian-ujian yang cukup berat.
Salah satunya ialah kakek dari mama yang biasa dipanggil "Aki
Dadi" sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Padahal baru kemarin
keluar rumah sakit, tapi sekarang masuk lagi. Memang begitulah orang tua,
organ-organ tubuhnya sudah tidak sesehat dulu saat muda, semuanya mulai melemas
hingga akhirnya berhenti. Kami kadang sedih kalau Aki maunya keluar rumah sakit
melulu. Usianya udah 85an, sakitnya parah tapi menolak untuk dirawat inap di
rumah sakit, sama saja seperti pasrah menunggu waktu!
Kalau sudah begini hati dan badan rasanya sangat bersalah sekali. Sangat
menyesal kembali. Dulu saat beliau sehat mengapa aku tidak sering melongoknya,
padahal setiap hari Aki dan Eni menunggu di rumahnya yang sepi. Anak cucunya
seolah hilang karena sibuk dengan urusan masing-masing, sudah masuk rumah sakit
baru ditemani dan dijenguk. Itupun kadang tak bisa ke rumah sakit karena ada
urusan lain.
Kangen sama Aki rasanya. Sekarang Aki sudah tidak seperti yang dulu. Yang
bisa ngobrol sambil tertawa, yang bisa copot-pasang gigi palsunya untuk membuat
tertawa cucu dan buyutnya. Aku lihat sendiri perkembangan kesehatan Aki selama
di rumah sakit. Sebenarnya kurang pas juga kalau dibilang perkembangan, karena
kesehatannya semakin menurun. Yang dari asalnya masih bisa bercanda, sekarang
sudah tidak bisa bicara. Pengelihatannya sudah kabur. Kalau ditanya siapa aku,
Aki menjawab nama orang yang salah. Aki sudah sangat pikun. Ini salahku kenapa
dulu jarang menemaninya saat masih sehat, jadi saja Aki tidak kenal aku. Padahal
baru kemarin aku panggil namaku, menanyai kabarku, tapi sekarang Aki sudah
tidak kenal siapa aku. Aki sudah tidak mendengar, melihat dan mengenali.
Aku menyesal, kenapa dulu aku tidak membuat kenangan sebanyak-banyaknya
bersama Aki. Kalau sudah begini, kenangan apalagi yang bisa kami ukir? Kenapa
aku punya banyak foto dengan teman tapi foto bersama Aki hanya ada saat lebaran
saja?
Aku bisa membuatnya senang kalau aku mau. Hanya melihatku saja Aki sangat
senang. Datang kerumahnya hanya untuk menginjakan kaki saja Aki sudah senang.
Tak henti-hentinya berdoa untuk aku, anak cucunya. Tapi aku solat saja diakhir
waktu, selesai solat buru-buru melepaskan mukena karena kepanasan, sambar komik
dan baca sambil adem-ademan di bawah AC. Mana sempat berdoa untuk kesehatan Aki
kalau begitu caranya?
Aku yang dulu buat aku hampir gila menyesal.Tapi mau bagaimanapun juga
menyesal itu tidak ada gunanya. Tidak akan memutar balikkan waktu dan merubah
segalanya. Yang harus diperhatikan sekarang adalah memperbaiki diri agar kelak
tidak menyesal lagi.
Semoga Aki panjang umur, disabarkan hatinya, tidak lupa kepada Allah, tidak
meninggalkan solat apapun kondisinya, dan terus meminta Rida Allah sampai akhir
hayatnya, serta diridai oleh Allah SWT.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar