Rabu, 14 April 2010

Love Triangle (2)

Cerpen tentang RIFY (always..)untuk test pemilihan ADMIN. ^-^


..



Enjoy ^^



..



Cuit .. Cuit .. Burung-burung bernyanyi diantara sinar matahari pagi yang memulai hari valentine tahun 2010 ini.

Rio nampak sudah siap untuk pergi ke sekolah. Kini Rio sedang berkaca di depan cermin besar kamarnya. Ia adalah aktor cilik yang sering membintangi film-film terkenal. Selain tampan dan keren, Rio juga pintar. Kegiatan belajar mengajarnya disekolah ia utamakan. Ia mempunyai dua sahabat. Ify dan Ozy. Mereka bertiga selalu bersama kemanapun pergi.

"Kakak !! Pak Dodo udah nunggu di depan ! Kakak lama amat??" Seru Acha adik Rio yang masih duduk di bangku 1 SMP. Kini Rio dkk sudah menginjak kelas 3 SMP.

"Iya tunggu, Cha !" Balas Rio sembari menuruni tangga rumahnya. Rio segera bergegas naik ke mobil untuk pergi kesekolah.

..

Di mobil sudah ada Acha yang menunggu dengan kesal.

"Huh ! Kakak ngapain aja sih??" Tanya Acha begitu Rio menaiki mobil.

"Hehe.. Maaf dek. Kakak kan kalo mau ke sekolah kudu keren. Oya, mau ngasih apa kamu sama kakak?"

"Ngasih apaan?"

"Sekarang kan valentine !" Jawab Rio bersemangat.

"Ogah ah. Yuk pak, jalan !" Ucap Acha. Untungnya sekolah Acha dan Rio sama. Jadi mereka tidak berebut pergi kemana dulu.

"Pak, ke rumah Ify dulu ya. Aku udah janji jemput Ify." Pinta Rio.

"Ke dek Ozy juga nggak?" Tanya Pak Dodo.

"Nggak pak. Ozy udah ada di rumah Ify." Jawab Rio.

"Oh.. Ya udah. Bismillah.." Ucap Pak Dodo sambil menancap gas mobilnya. Mereka bertigapun berangkat ke rumah Ify.


..


Sesampainya di rumah Ify,

'Tiiiiid.. tiiiiiidd...' Pak Dodo membunyikan klakson pas di depan rumah Ify.

"Tunggu sebentar !!" Teriak Ify dari dalam rumah. Sedangkan Ozy yang sudah menunggu di luar segera bergegas menaiki mobil Rio.

"Lama banget sih, lo Yo?" Tanya Ozy.

"Iya nih ! Si kakak dandan dulu.." Jawab Acha mewakili kakaknya, Rio.

Tak lama kemudian, tampaklah Ify yang sedang berlari kecil menaiki mobil Rio.

"Hei. Sori gue lama. Kaki gue ilang." Gumam Ify.

"Hah ?!"

"Kaos kaki gue maksudnya.." Jawab Ify santai.

"Ah si non ini bisa aja.." Goda Pak Dodo.

"Ohoho.. Saya gitu pak. Oya, Rio, Ozy.. Taaraaaa !" Seru Ify sembari mengeluarkan dua kotak coklat dari tasnya.

"Selamat hari valentine ya.." Ucap Ify sembari memberikan kedua coklat itu.

"Wah.. Lo bikin sendiri, Fy ?!" Tanya Rio girang.

"Yaiyalah ! Oiya, buat Acha juga ada. Nih Cha," Ucap Ify sembari memberikan sekotak coklat buatannya itu.

"Wow !! Makasih kak.. Seneng deh Acha dapat coklat juga." Ujarnya.

"Pait nggak?" Tanya Ozy.


Bletaaak ! Jitakan mantap dari Ify mendarat mulus dikepala Ozy. Rio dan Keke hanya bisa cekikikan melihatnya.


..


15 menit kemudian , sampailah Ify, Rio, Ozy dan Keke di sekolah mereka. Mereka segera bergegas pergi kekelas masing-masing. Rio sekelas dengan Ify , tapi tidak dengan Ozy.

"Dadah kakak-kakak !" Ucap Acha sembari melambaikan tangannya. Acha berjalan kearah kiri dan Ify, Rio, Ozy berjalan kearah kanan.

"Kyaaaaaaaaaaa !!!!! Riiiiiiooooooo !!!!!!" Teriak cewek-cewek dari kelas 7-9 histeris begitu melihat Rio datang dari gerbang.

"Waa !!" Teriak Ify dan Ozy yang terlempar oleh cewek-cewek itu.

"Rio ini coklat dari aku ! Makan ya !"
"Rio, aku bikin coklat ini sendiri. Dimakan ya !"
"Rio ! Kamu ganteng !"
"Rio tolong terima coklat ini !"
"Coklatnya dimakan ya, Yo !"
"Rio.. "

Rio hanya kesusahan membawa puluhan coklat itu. Ia meminta Ify dan Ozy untuk membantunya. Ify dan Ozy segera membantu Rio membawa coklat-coklat tersebut ke kelasnya.

..

Di kelas A, kelas Rio dan Ify,

"Buseet, Yoo.... Ni coklat yakin mau lo makan semua?" Tanya Ozy.

"Nggak janji." Jawab Rio bingung.

Ify hanya cemberut melihat tumpukan coklat itu.

"Kenapa lo , fy?" Tanya Rio yang melihat sobatnya itu cemberut.

"Huh. Nanti lo nggak makan coklat dari gue dong?" Tanya Ify.

"Jah elu.. Manja amat sih.. Yang pertama gue makan nanti pasti coklat dari loe kok, Fy !" Ucap Rio mantap sambil mengacak-acak rambut Ify dan menunjukan sweet smilenya. Ifypun membalas senyum manisnya Rio. Ozy yang melihat hanya diam .

..


Saat istirahat sekolah ,

"Yo, gue mau ngomong sama lo." Ucap Ozy dengan muka serius dan membuat Rio bingung

"Kenapa? Lo mau ngomong apa?" Tanya Rio.

"Nggak disini, Yo."

"Okeh deh." Ucap Rio sembari mengikuti kemana Ozy pergi.

Sepertinya Ozy pergi ke belakang gedung olahraga. Rio masih nampak bingung.

..

@belakng gedung olah raga,

"Lo mau ngomong apa, Zy?" Tanya Rio penasaran.

"Gue nau nanya. Apa.. Apa lo suka Ify?" Tanya Ozy dengan wajah serius.

"Hah ?! Suka Ify? Dia itu sobat gue dari kecil. Iya sih gue suka. Tapi jujur gak cinta." Jawab Rio mantap.

"Hufft.. Sukur deh.."

"Emang napa, Zy?"

"Hm Yo. Baru lo yang tau ini ya. N gue harap lo bisa bantu gue. Gue suka Ify." Jawab Ozy.

Rio melotot kaget. Sahabatnya suka pada sahabatnya lagi.

"Hah ?! Yang bener ??! Kenapa lo gak bilang dari dulu?" Tanya Rio.

"Gue takut lo juga suka sama Ify. Tapi untungnya nggak. Bantu gue PDKT sama si Ify ya." Pinta Ozy.

"Beuu.. Yasud. Pasti gue bantu."

Tap.. Tap.. Tap..

"Hooi ! Kalian !!!" Panggil Ify yang tiba-tiba datang . Mereka berdua kaget. Apa Ify mendengar pembicaraan mereka tadi? Itulah yang sedang Rio dan Ozy fikirkan.

"I,,Ify?"

"Apaan sih.. kaget banget liat gue. Udah ah ! Ntu coklat makin numpuk !! Ngapain lo berdua disini?" Tanya Ify. Rio dan Ozy terlihat lega begitu mengetahui Ify tidak mengetahui apa-apa .

"Nggak. Yuk ah." Ajak Rio kembali kekelasnya. Rio mengedipkan sebelah matanya pada Ozy seolah berkata 'good luck'.
Ozy tersenyum puas.


..


Sepulang sekolah ,

"Aduuh ! Pak Dodo mana sih.. Berat ni coklat .. Banyak bangeet.." Batin Rio.

"Yo, mau dibantuin?" Tawar Ify.

"Udah gak usah. Oya, sekarang nggak bisa pulang bareng. Sorry ya , Fy. Lo sama Ozy aja." Pinta Rio.

"Lah? Berarti kerja kelompok juga nggak jadi dong?" Tanya Ify kecewa.

"Iya. Lo kerjain aja dulu setengahnya. Minta bantu Ozy. Kalo gak salah dia nilainya A kan waktu dapet tugas itu? Ntar setengahnya sama gue. Gak apa-apa kan?"

"Huufft.. Iya deh.. Mau gimana lagi. Yaudah, bye.. Tuh pak Dodo udah dateng." Ucap Ify memberi tahu.

"Okok. Gue pergi dulu." Pamit Rio sembari mesuk pada mobil dan membawa puluhan coklat. Karena Acha sudah pulang terlebih dahulu, jadi Rio langsung berangkat tanpa menunggu Acha.

..

Di dalam mobil,

"Lah den, kok nggak sama non Ify?" Tanya Pak Dodo heran.

"Um.. E.. Ify lagi ada acara. Jadi gak bisa bareng pak." Jawab Rio ngasal. Sebenarnya Rio hanya ingin Ify dan Ozy berduaan.

"Oh.. Den Ozy nggak ikut juga?"

"Um.. Ify ada acaranya sama Ozy pak."

"Oh.. Sepi deh di rumah nggak heboh."

"Nanti deh saya heboh berantem sama Keke ya pak..."

"Boleh . Hehe.. Coklatnya panyak bener den?" Tanya Pak Dodo sembari asyik membolak-balikkan setir mobil.

"Iya pak.. Kewalahan saya..."

"Makannya jadi orang jangan keren-keren amat den."

"Ya bukan mau saya Pak."

..

Obrolan Rio dan Pak Dodo terhenti karena sudah sampai rumah. Rio membawa coklatnya itu dengan susah payah ke kamarnya di lantai dua.

Sesampainya di kamar , Rio menaruh tas dan coklatnya itu. Ia langsung membantingkan dirinya dikasur mpuk kepunyaannya. Ia lalu menutup mata dengan lengan kanannya. Rio termenung sejenak .

"Kenapa aku ngerasa nggak enak ya?" Tanya Rio setengah berbisik pada dirinya sendiri.

"Ya itu gara-gara kakak suka sama kak Ify lah !" Jawab Acha. Rio yang tidak menyadari akan kehadiran adiknya itu terbangun dari lamunannya dan duduk.

"Hm? Apa maksud kamu Cha?"

"Kakak itu sebenernya suka sama Kak Ify. Tapi kakak gak sadar. Aku lihat waktu di belakang gedung olah raga."

"Hah ?! Kamu ngedenger apa yang dibilang Ozy dong ?!"

"Iya. Tapi tenang Acha gak comel. Trus tadi kakak bilang nggak enak kan? Itu gara-gara ternyata sobat kakak suka sama orang yang kakak suka juga.." Jelas Acha panjang lebar.

"Ah.. Masa sih. Nggak ah. Sotoy kamu. Hushus... Seenaknya masuk kamar kakak.."

"Ih, ngusir?? Kakak sendiri yang nggak nutup pintu !"

"Udah ah ! Hus !" Usir Rio pada adik manisnya itu.

Sepeninggalan Acha, Rio merasa ada yang ganjal.

"Selama ini .. Gue gak pernah ngerasain apa itu jatuh cinta. Apa jangan-jangan .. Ini cinta? Apa bener gue suka Ify?" Tanya Rio dalam hati sembari menatap langit-langit kamarnya.

"Aaarrgghh !! Gue ngomong apa sih ! Gue gak mau ngehianatin Ozy !" Ucap Rio kecil sambil menampar kecil dirinya sendiri.

..

Esoknya saat pulang sekolah ,

"Rioo !!" Panggil Ify dengan Ozy disampingnya.

"Apa, Fy?"

"Sekarang mau ikut nonton bareng nggak ? Kita bertiga.." Ajak Ify.

"Hm.. Kayaknya nggak deh, Fy. Sori. Lo berdua sama Ozy aja ya.." Tolak Rio.

"Yah , Rio.. Ya udah deh."

Ozy tersenyum pada Rio seolah mengicapkan terimakasih. Rio membalas senyuman Ozy itu.

..

"Nggak sama non Ify lagi, den?" Tanya Pak Dodo didalam mobil.

"Nggak pak..... Udah ah pak. Saya lagi capek."

"Oh. Maaf den"

..


Esoknya,
Sekarang adalah hari minggu.

'ting tong.. ting tong..' Bel rumah Rio berbunyi nyaring.

Clek, Acha membuka pintu.

"Hai, Cha. Mau kemana? Cantik bener.." Puji Ozy.

"Ya kencan lah kak ! Secara hari gini .. Masa nggak kencan ?!" Jawab Acha centil .

"Ahaha .. Iya juga ya Cha. Oya, Rio mana?" Tanya Ify.

"Ada dikamar. Masih tidur. Bangunin tuh kak !"

"Okok."

"Yaudah Acha berangkat dulu. Dah kakak !" Seru Acha sembari naik ke mobil yang sudah disiapkan Pak Dodo.

..

Di kamar Rio,

"Yo,,, Rio,,, Bangung, Rio !!" Seru Ify senbari menarik-narik selimut yang membungkus Rio.

"Um.. Uhh ! 3 jam lagi !" Ucap Rio malas.

"Gile lu. Nawar kagak kira... 3 jam. Ckck.." Ucap Ozy .

"Uwoooooooy !!!! Banguuun !! Kita jalan-jalan !!!" Teriak Ify.

"Hooaaam !!!!" Rio menguap karena baru bangun dari tidurnya sembari mengeliat.

"Jalan-jalan? Ogah ah. Kaki gue sakit. Lo aja sama Ozy ye. Zy, gue gak ikut. Lo aja sama Ify ya. Bye. Gue mau mimpi lagi."

"Ah , Rio jelek ! Males, dasar ! Yuk , ah Zy !" Ajak Ify pada Ozy sembari keluar kamar Rio.

..

Sepeninggalan Ify dan Ozy, Rio langsung terbangun.

"Ternyata gue orang yang munafik ya. Sekarang gue tau cinta itu apa. Semenjak .. Semenjak gue jadi cinta Ify." Batin Rio. Sekarang ia benar-benar bingung.
Tapi ia tentu lebih memilih persahabatan yang tidak akan ada dimanapun dibandingkan cewek yang ada dimana-mana.

..

Hari lelah itupun berlalu. Kini hari Senin pulang sekolah ,

"Yo, sekarang mau kan jalan bareng?" Tanya Ify.

"Sori Fy. Lo sama Ozy aja. Gue ada job."

"Hufft.. Yaudah deh."


..


Esoknya pulang sekolah ,

"Yo, kali ini mening lo ikut kita aja deh. Kita udah kangen kagak jalan bareng lo." Ucap Ozy.

"Iya , Rio !" Seru Ify menyetujui.

"Ogah ah. Capek gue. Lain kali aja ya. Bye !"

..

Dua minggu penuh Rio terus menghindar.

Di malam Minggu , Ify menelfon Rio.

"Krek,
Rio : Halo apa fy?
Ify : Yo. Gue mau ngomong. Sekarang juga.
Rio : Ya ngomong disini aja sekarang Fy.
Ify : Gak bisa Yo. Lo gak ngerti posisi gue. Sekarang juga gue tunggu di taman kota.
Rio : Eh, tapi kan udah malem?
Ify : Pokoknya lain kali gue nggak bisa. Sekarang gue udah ada disini.
Tut .. tut .. tut.."

Baru Rio akan menolak, Ify keburu memutus telfonnya. Rio tidak bisa apa-apa lagi. Ia segera meraih jaketnya dan pergi ke taman kota.

..

Ditaman kota ,

"Ify ! Lo nggak dingin gak pake jaket ? Nih pake jaket gue !" Seru Rio khawatir melihat Ify menunggu sendiri dengan memakai baju lengan pendek.

"Yo.. Gue mau nanya sama lo."

"Nanya apa? Pake dulu jaket gue."

Lalu Ify memakai jaket Rio dan mulai bertanya.

"Kenapa lo selalu ngehindarin gue akhir-akhir ini , Yo?" Tanya Ify serius.

"Eh? Ng.. Nggak kok. Gue nggak ngehindarin lo.."

"Bohong. Buktinya lo nggak mau pulang bareng gue kan? Udah dua minggu kayak gitu Yo.. Gue ngerasa dihindarin."

"Nggak Fy. Gue kayak gitu ada alasan tertentunya."

"Alesan apa? Selama ini ada yang mau gue omongin sama lo. Tapi lo selalu ngehindar dari gue."

"Maaf. Gue gak bisa bilang alesan apa itu. Apa yang mau lo omongin Fy?"

"Gue .. Gue .. GUE SUKA SAMA LO , YO !! TAPI KENAPA LO SELALU NGEHINDARIN GUE ?! GUE.. GUE.. GUE SAKIIT YO... Hiks ... Hiks.. Hueee.. Lo kenapa , Yo??" Tanya Ify sembari mulai menangis sesenggukan.

Rio yang kaget mendengarnya hanya bisa terpaku melotot. Ia juga menyukai Ify. Tapi bagai mana dengan Ozy?

Rio menghampiri Ify dan memeluk Ify perlahan.

"Maaf Fy. Gue suka sama lo. Malah gue cinta, gue sayang sama lo. Tapi gue bener-bener gak bisa nerima lo. Karena suatu alesan tertentu. "

"Hiks.. Ya. Gue tau lo gak ada rasa ke gue. Gue lega udah ngungkapin semuanya. Tapi gue pengen tau apa alesan lo gak mau nerima gue." Pinta Ify dan membuat Rio bingung.

"Eu... Maaf. Gue gak mau ngancurin persahabatan kita dari kecil. Gue udah nyaman sama status kita yang sobatan." Ya. Rio hanya mengarang soal itu karena Ozy pesan yang tahu hanya Ozy dan Rio.

"Kenapa? Gue yakin ada alesan tertentu lainnya selain itu !!"

"Nggak bisa, Fy. Maaf. Byee. Gue pulang dulu. Lo mau gue anter pulang?"

"Nggak usah. Tinggalin gue sendiri." Pinta Ify. Riopun dengan berat hati meninggalkan Ify sendiri.

..

Besoknya hari Minggu,

'rrrt rrrt' Hp Rio bergetar tanda sms masuk dari Ozy. Rio segera membukanya.

"From : Ozy
Yo, hari ini gue mau ngajak Ify jalan n mau nembak dia. Do'ain ya !"

DEG ! Hati Rio sangat pedih. Apa Ify akan menerima cinta Ozy? Hati Rio harap-harap cemas.

..

Di tempat Ozy dan Ify ,

"Fy, lo yakin mau jalan? Lo pucet.. Apa lo nggak sakit ?" Tanya Ozy yang melihat wajah Ify yang pucat.

"Ya."


3 jampun berlalu .. Ozy dan Ify baru saja keluar dari gedung bioskop. Lalu Ozy berkata.

"Fy, lo .. Lo mau kan?" Tanya Ozy tidak jelas.

"Mau apa?"

"Mau jadian sama gue?"

"Hah ? Jadi.. Selama ini .. Lo?"

"Ya. Selama ini gue suka sama lo. N gue minta tolong Rio. Rio selalu ngusahain gue buat berdua sama lo. Jadi dia terus ngehindar. Lo jangan beranggapan Rio benci n ngehindar dari lo ya."

Ify menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia melotot kaget. Jadi inilah alasan Rio sebenarnya. Lalu Ify berkata perlahan.

"Zy. Maaf in gue. Tapi, gue suka Rio. Rio juga suka sama gue. Tapi dia bilang ada alesan tertentu yang dia gak bisa bilang.. Dan sekarang gue tau alesan itu.. elo."

Ozy melotot kaget mendengar perkataan Ify. Tapi ia langsung tersenyum.

"Gue ngerti. Sana kejar Rio."

"Eh?"

"Ya. Bilang ke Rio kalo gue udah iklasin. N lo udah tau semuanya."

"Hah ? Makasih, Zy ! Cup." Ucap Ify sambil mengecup pipi Ozy untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

..

Ify segera menuju rumah Rio.

Sesampainya ia disana, ia segera menuju kamar Rio.

Braak ! Ify membuka keras pinta kamar Rio hingga terpental.

Rio yang kaget melihat gadis manis yang tinggi dengan syal dan pita pink yang sudah tidak asing lagi dimatanya langsung bertanya-tanya.

"Ify? Ngapain lo disini?"

Tanpa menjawab pertanyaan Rio, Ify segera mendekati Rio dan

Gyuuuut. Ify memeluk mesra Rio.

"Eh? Kenapa? Gimana sama Ozy?"

"Ozy udah ngerti n ngerelain. Sekarang lo mau sama gue?"

Gyuuut. Rio membalas pelukan Ify yang bertandakan jawaban 'iya' .

Ify dan Rio sangat senang. Mereka menghabiskan waktu bersama hari itu.

..

Hari menjelang malam. Baru Ify akan berpamitan pulang,
Ify dan Rio mendapat sms yang sama dari Ozy. Sms itu berisikan :

"From : Ozy
Hey. Slamet y. Yang langgeng. Sekarang gue dibandara. Gue udah mutusin buat ikut ortu gue ke Amrik. Sori gue baru bilang sekarang. Gue berangkat sekarang juga.
Jaga diri kalian."

"Hah.. Ozy?" Tanya Ify yang terkaget-kaget.

"Hm.. Si Ozy ini emang susah ditebak ya?" Ucap Rio sembari membalas sms dari Ozy.

"To : Ozy
Jaga diri loe juga."


****



6 tahun kemudian ,

"Fy, yok !" Seru Rio yang masih didalam mobil bersama Acha. Mereka hendak pergi ke bandara untuk menjemput Ozy.

"Iya sebentaar...."

..

Tak lama kemudian, Ifypun menaiki mobil Rio. Kini Rio menyetir sendiri mobilnya.

"Gue udah bener-bener kangen sama si Ozy. Mukanya kayak apa ya?" Fikir Ify. Kini Ify sudah menjadi cewek dewasa yang sangat cocok dengan Rio.

"Ah.. Gak tau deh. Kita liat nanti aja."

..


Sesampinya dibandara,
Mereka melihat cowok keren dengan syal kuning dan jaket merah sedang menunggu seseorang .

"Ozy !" Panggil Ify dan Rio.

Orang itu menoleh dan tersenyum. Ia mendekat dan membentangkan tangannya seolah akan seseluk Rio dan Ify.

Gyuuut. Ya Ozy memeluk seseorang . Tapi,

"Lah kok meluknya Acha ?! Kok bukan gue sama Ify ?!" Protes Rio.

Acha yang tidak mengacuhkan pertanyaan Ify dan Rio membalas mesra pelukan Ozy.

"Hei hei !!" Seru Ify.

"Apa?" Tanya Ozy yang seperti biasanya dingin dan cool.

"Kok meluk Acha?"

"Lah? Emangnya kalian belom dikasih tau Acha kalo gue jadian sama Acha?" Kata Ozy balik bertanya.

"Hah ??" Ify dan Rio hanya bisa menganga.

"Ya. Maaf Acha nggak bilang-bilang kak.."

"Huh. Kita juga bisa mesra kayak kalian, lagi !" Ucap Rio sembari merangkul Ify.

"Iyaiya.." Ucap Ify menyetujui sembari merangkul balik Rio.

"Jah.. Mereka marah.." Ucap Ozy setengah berbisik.

"Hey. Kita yang sobatan, jadi sodaraan.." Ucap Ozy.

"Ah, iya ya ..."

..

Rio, Ify, Ozy dan Acha lalu pulang ke rumah Rio dan Acha. Mereka bercanda tawa, bersenang-senang, dan menikmati hari itu dengan penuh kebahagiaan :)




**



Selesaai ^-^

Promosi ^^ (1)


Hy all RISE ...... ^^ Hy juga all IFC.... Dan khususnya RIFYmaniac, join ya disini .. http://rioandify.ning.com/ . Semua RiFy maniac bisa update disana. All about RiFy.

Thanks before ^-^

RIFY??
WHAT A CUTEST COUPLE EVER !
AND WE'ER FOREVERS !
GO RISE ! GO IFC !
^-^

He Is My Love Forever (RIFY) -part 2-


Ohoho .... Semenjak lahirnya ni cerbung(cerita nyambung) jadi minat update trus ....
Sama kata temen saya juga bahas bloog.. Jadi inget aku punya blog terlantar ini . *Kasian banget sih ni blog saya panggil blog terlantar ... Ohoho..\

Takdirmu, blog. (?)


Okok. Mulai aje ye....... ^^





Enjoy .......





...




"He Is Me Love Forever"


Bruuk ! Ify keburu jatuh pingsan. Ya. Ify shock melihat bendera kuning yang berkibar ditepak angin di depan rumahnya. Berhubung ia tinggal sendiri , pasti yang dimaksud adalah ibunya.

"Apa ini? Gelap.. Pusing.. Rasanya aku... Jatuh?" Batin Ify.

"Nak? Nak?" Terdengar samar-samar suara memanggil Ify. Ify membalikan badannya ditengah kegelapan yang ia rasakan.

"Ibu?" Tanyanya .

"Iya.. Ini ibu."

"Ibu dimana?? Gelap ! Fy nggak bisa lihat ibu.."

"Ibu ada disini, nak.. Ibu ada terus sama Ify."

"Bohong ! Kalau ibu ada terus sama Ify, kenapa ibu pergi ninggalin Ify ?! Ify kan jadi sendiri , bu ! Kenapa ibu mati ?!"

"Ibu nggak mati nak.."

"Bohong !! Ibu bohong !! Ibu udah mati kan ?! Ibu jahat!! Kenapa ibu ninggalin Ify.. Kenapa? Hiks .. Kenapa.." Tanya Ify yang mulai menangis.

"Sekarang jawab nak, apa ibu sudah benar-benar mati di hati kamu? Apa ibu sudah lenyap, sudah tiada di hati kamu ??"

"Di hati... Ify?" Tanya Ify lagi yang sudah mulai tenang.

"Iya. Ibu akan tetap hidup di hati Ify."

"Ibu dimana?? Ify mau peluk ibu !!"

Jreeeeeeeeng... Cahaya terang menyilaui Ify. Tampaklah Ibu Ify dengan baju serba putih.

"Ibu pergi dulu ya, nak. Kamu sudah besar. Sudah seharusnya bisa mengurus diri sendiri. Wasalamualaikum.." Pamit sang Ibu.

"Ibu !! Ibuuu !!!!!!!" Panggil Ify sambil berlari mengejar-ngejar ibunya. Tapi Ify tidak bisa mengejar Ibunya itu. Sekuat apapun Ify berlari, ia sudah tidak mungkin mengejar ibunya yang sudah pergi ke dunia yang berbeda.

"Ibbbuuuuuuuuu !! Huuuaaa !! Hiks !! Huueee heuuuu !! Ibuu !!" Tangis Ify.
"Hiks.." Tangis Ify semakin melemah. Kepalanya pusing. Ify memegangi kepalanya.

"Apa ini? God.. Beritahu aku apa ini?? Aaarrgghh !! Pussiiiiinng !!" Jerit Ify .


..


Tes, setitik air mata membasahi pipi Ify. Ify mencoba membuka matanya, berat rasanya untuk membuka mata.
Ify berhasil membuka sedikit matanya. Ia melihat tiga orang yang sudah tidak asing lagi mengelilinginya dengan wajah panik. Bahkan dua orang diantaranya meneteskan air mata.

"Apa ini? Rio? Shilla? Um.. Alvin?" Tanyanya dalam hati.

Wajah Rio, Shilla dan Alvin berubah seketika menjadi cerah melihat Ify yang sudah siuman.

"Ify ?! Ify ?!" Tanya Rio yang langsung berhambur pada pelukan Ify.

Ify tersenyum kecil .

"Aku kenapa? Ini dimana?" Tanya Ify pada yang lainnya.

"Ini rumah sakit. Kamu tadi pingsan. Tetangga kamu langsung nelf kita .." Jawab Shilla sambil mengelus lembut rambut Ify.

"Kenapa aku bisa pingsan? Apa apa?" Tanya Ify lagi. Ia berharap kepergian ibunya hanyalah mimpi.

Semua tidak ada yang berani menjawab. Muka Shilla, Alvin dan Rio mendadak pedih.

"Fy, kamu nggak sendiri. Kita selalu ada untuk kamu." Ucap Rio.

Ify merasa bingung. Apa yang sedang dibicarakan Rio? Itulah yang ia pikirkan. Lalu Ify teringat akan sesuatu yang menyakitan. Sebelum pingsan, Ify melihat bendera kuning depan rumahnya.

"Hey.. Kalian kenapa? Bendera kuning depan rumah ku apa maksudnya?" Tanya Ify dengan menatap kosong langit-langit.

"Uhk.. Hiks. Kita, Hiks.. Kita selalu disamping kamu Fy.. Kamu nggak sendiri." Ucap Shilla yang lagi-lagi mengucapkan kalimat yang tidak dimengerti oleh Ify. Ify menangis perlahan. Satu persatu air mata menetes dan membuat sungai kecil di pipi Ify .
Rio memegang erat tangan Ify.
Alvin membalikan badannya dan membanting diri di sofa. Ia tak tahan jika melihat kepedihan Ify.


Keadaan hening .. Yang terdengar hanya isak tangis Shilla dan Ify.

"Kalian.. Rio.. Shilla.. Alvin .. Kalian janji nggak akan pergi dari aku? Aku sendirian.. Aku takut. Aku cuma punya kalian.." Ucap Ify lirih yang mulai angkat bicara.

"Kita janji, Fy" Ucap Alvin mantap. Itu membuat hati Ify sedikit lebih tenang .

Ify mengalami shock*bener nggak sih nulisnya? berat dan perlu dirawat inap beberapa hari lagi. Tapi ia diijinkan untuk pergi kepemakanan ibunya sebentar .

..

Sore itu , Shilla mendandani Ify dengan serba hitam. Ifypun diberi kerudung hitam. Ify masih sering melamun. Ia dituntun berjalan ke mobil Rio oleh Rio.

@mobil Rio,

Ify seolah masih belum bisa untuk menerima semua ini. Tentu ini adalah hari berat baginya.


..

Setelah sampai dipemakaman ,

"Fy, loe gak apa-apa?" Tanya Shilla cemas.

"Iya.. Muka loe pucet banget Fy.." Timpal Alvin tak kalah cemasnya.

"Iya. Gue gak apa-apa." Jawabnya.

Rio membuka pintu mobilnya. "Ayo, Fy.. Turun" Ucap Rio sembari menjulurkan tangannya. Ify meraih tangan Rio itu dan keluar dari mobil.

Blam, pintu mobil Rio tertutup .
Ify, Rio, Alvin dan Shilla menuju pada makam Ibu Ify.

Terlihat kerumunan banyak orang berbaju hitam. Ya, itu adalah makam Ibu Ify. Ibu Ify sudah dimakamkan.
Perlahan , Ify menyentuh nisan ibunya. Shilla, Alvin dan Rio sudah bersiap untuk menenangkan Ify .

Gyuut.. Ify memeluk erat nisan ibunya itu. Ia tersenyum. Rio terjongkok dibelakang Ify. Shilla yang melihat perjuangan Ify tidak bisa menahan tangis. Shilla memutuskan untuk bersandar pada bahu Alvin. Alvin yang mengerti mengelus lembut rambut Shilla.

Setelah selesai mendo'akan Ibu Ify , semua hadirin beranjak dari tempat itu. Kini tinggal Ify, Rio, Shilla dan Alvin.

"Fy, yuk ke rs. Kata dokter loe gak boleh lama-lama.." Ajak Rio.

"Ke rs? Ninggalin ibu?" Tanya Ify ngawur.

"Iya Fy.. Nggak kok. Loe nggak ninggalin ibu loe. Cuma loe harus balik ke rs" Ucap Shilla. Ifypun menurut, mereka semua pergi ke rs kembali.

..

Sesampainya di RS ,
Ify berbaring di kasur rawatnya. Ia menatap kosong langit-langit.

"Fy, gue harus balik. Banyak tugas." Pamit Rio sekaligus mewakili Shilla dan Alvin.

"Iya."

"Maaf ya kita gak bisa nginep disini. Besok pulang sekolah kita langsung kesini lagi." Ucap Shilla.

"Iya.. Makasih ya sebelumnya."

"Apaan sih loe ? Kayak ke orang lain aja !" Seru Alvin yang terlihat paling tegar dari yang lainnya.

"Tunggu !!" Panggil Ify.

"Hm?" Ify, Alvin dan Rio membalik kanan karena dipanggil Ify.

"Shilla.. Sama Alvin.. Sejak kapan jadian?" Tanya Ify.

Glek ! "A.. Apa sih lo?? Ngelantur, ah !" Seru Alvin.

"Tapi tadi kalian..."

"Nggak ! Gue gak jadian sama Alvin ! Apaan sih ??" Tanya Shilla dengan wajah memerah kepiting rebus.

"Yaudah.. Hati-hati di jalan" Ucap Ify.

"Ya."

..

Saat Ify sedang termenung sendirian ,

Clek, ada seseorang membuka pintu kamar rawat Ify.

"Hm? Siapa?" Tanya Ify.

"Pasien kamar sebelah." Jawab orang itu sembari memasuki kamar rawat Ify. Orang itu tampak memakai tongkat untuk berjalan.

"Hai.." Sapa Ify ramah.

"Ikut disini ya.. Aku boring di kamar sendirian." Ucap cowok itu ceria.

"Kenapa kaki kamu? Kok pake tongkat?"

Cowok itu terdiam sesaat. Ia termenung. Dan setelah itu ia berkata "Oh ini.. Ini habis kecelakaan." Jawabnya sambil tersenyum.

"Oh.. Maaf. Nama kamu siapa?" Tanya Ify yang mudah bergaul.

"Gabriel. Kamu Ify ya? Aku tau tentang kamu dari suster.. Sabar ya tentang ibu kamu.."

"Ya. Makasih.."


Braaak !! Seorang suster membuka paksa kamar Ify.

"Gabrieeeeeeelllll !!!!! Siapa suruh keluar kamar, hah ?!" Bentak suster itu. Gabriel tertawa terbahak-bahak. Ia lalu melewati suster itu. Sengaja memancing amarah sang suster seperti anak kecil.

'Hmmpph..' Ify yang melihat itu hanya berusaha menahan tawa. Ia merasa bebannya telh hilang.


..


Esok paginya ,

Clek, pintu kamar Ify dibuka oleh seorang yang sudah tidak asing.

"Gabriel?"

"Hai, Fy.."

"Yel.. Aku boleh minta anter nggak?"

"Kemana?"

"Jalan-jalan keluar. Aku boring disini ." Pinta Ify.

"Yap. Kamu bisa jalan?"

"Bisa.."

..

Gabriel dan Ify keluar ke depan rs untuk menghirup udara pagi. Ify berlari kecil mengejar burung-burung.

"Jalan rayanya sepi ya? Nggak kayak kalo siang .." Ucap Ify girang sembari membentangkan kedua tangannya di tengah jalan raya yang sama sekali tidak ada satu mobilpun berlalu.

Gabriel tersenyum kecil melihat dari kejauhan. Hatinya sejuk melihat Ify , gadis cantik berkilauan diantara sinar matahari pagi.

DEG !! Gabriel melotot melihat truk besar berjalan dari arah kiri. Ify yang tidak sadar dan lugu terus bermain mengejar kupu-kupu. Gabriel berusaha memanggil Ify. Tapi Ify tidak mendengar .

"Ify !!!! Ify !!!!! Ifyyyyyyyyyy !!!!!!!!!!"


Cleeeeeekiiiiiit... "Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiid" Terdengar suara klakson dipijit panjang. Ify menoleh kebelakangnya.

"AAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"


**


Sampe sini dulu. nantikan part selanjutnya. Ohoho..
Komen ya ^-^

He Is My Love Forever (RIFY) -part 1-


Aduduh ... Blog ini saya terlantarkan ya ?!
Maaf blog ku tersayang ..... I love you muach muach ! *Hoeek...

Oya, aku mau sedikit berbagi cerpen nih ..... Baca ya.
Eh, Makasih yang baca blog ini n add aku n annin di fb buat baca A SILLY LOVE STORY yang benar-benar Silly itu . Okok.. Mulai.


Enjoooy ^^



..



"He Is My Love Forever"..



Pagi itu di gerbang sekolah , tampaklah Rio dan Ify yang sedang berjalan menuju kelas. Mereka tampak serasi. Mereka adalah pasangan paling nge-top disekolah. Ya.. Rio yang ketua OSIS dan Ify yang selalu menduduki ranking umum disekolahnya itu yang membuat Rio dan Ify nampak sempurna. Apalagi dengan seragam yang berdasikan panjang , merah kotak-kotak hitam. Rok dan celana sekolah merekapun bercorak sama dengan dasi. Rok pendek dan celana panjang untuk cowok. Sedangkan baju sekolah mereka putih polos berlengan pendek, membuat mereka tambah tambah serasi.
Tidak hanya itu , pasangan itu selalu berdua kemanapun mereka pergi. Rumah merekapun satu kompleks. Jadi tidak jarang mereka bertemu saat diluar sekolah.
Tapi kini Ify sedang dalam masa sulit. Ibunya sedang mengidap penyakir kanker otak stadium 3. Tempat curahan hati Ify hanyalah Rio sang kekasih dan Shilla teman dekatnya .

"Suit .. Suit .. Pagi-pagi udah mesra ye.. Ini disekolah, huy !!" Ejek Alvin teman dekat Rio.

"Apaan sih lo? Udah ah.. Gue mau ke kelas dulu." Ucap Rio sembari jalan berdua ke kelas bersama Ify. Kelas Rio dan Ify bersebelahan. Ify hanya tersenyum kecil melihat tingkah sahabat pacarnya itu.

..

Rio mengantar Ify ke kelasnya dulu. Karena dikelas Rio ntah mengapa tidak ada mahkluk apapun.
"Padahal udah siang.. Kok pada blum dateng?" Batin Rio.

Sreek, Ify menggeser pintu kelasnya dengan Rio dibelakangnya,

Duar ! Preeeeeeeeeeet... Ternyata anak kelas B yang menghilang tadi ada disini. Semua bersorak sorai saat Ify dan Rio masuk kelas itu. Padalah tadi suasana hening. Sekarang, malahan ada yang meniup terompet dari kertas-kertasan dan melemparkan kertas kecil bewarna pada Ify dan Rio.

"Apaan ini??" Tanya Ify yang tidak mengetahui sesuatu.

"Happy birthday Rify ..... Happy birthday Rify.. Happy birthday, happy birthday.. Happy birthday ..... Riifyyyyy..........." Nyanyi anak kelas A dan B. Disana juga sudah ada Alvin sahabat Rio dan Shilla sahabat Ify.
Semua nampak senang. Terkecuali Ifu dan Rio. Mereka bingung dan tidak mengetahui apapun .

"Apaan sih?? Siapa Rify??" Tanya Ify dan Rio yang masih belum sadar.

"Rify itu Rio, Ify !" Jawab Alvin setengah berteriak.

"Gue ataupun Ify nggak ulang tahun hari ini !" Seru Rio.

"Ya emang bukan ultah lo, Yo ! Tapi ultah Rify !! Masa kalian lupa ?? Ini hari jadi kalian !! Yang ke tiga tahun !!" Jawab Shilla. Ya , Rio dan Ify memang sudah jadian dari kelas 3 SMP sampai 3 SMA ini.

"Ha.. Haa?? Kalian ingeet?" Tanya Ify dengan kaki melemas melihat kawan-kawannya yang begitu peduli akan 'RiFy'. Ya memang.. Semua teman-temannya sangat mendukung Rio dan Ify untuk jadian. Jika Rio dan Ify putus, bisa nangis darah mereka semua .. *hehe..

"Uwaa.. Sama sekali gak sadar gue. Fy, maaf banget gue lupa. Kalian semua thanks ya !" Seru Rio girang.

"Iya gak apa-apa Yo.. Jujur gue juga lupa.." Ucap Ify.

"Ekhem ekhem.. Suit Suit !! Cium !! Cium !! Cium !! Cium !! Cium !! Cium !!" Pinta seluruh anak kelas A dan B yang bersahabat dan kompak. Ify dan Rio terbengong-bengong.

"Ayo cium, Yo ! Suit suit !!!" Perintah Alvin sambil bersiul-siul.

"Cium ! Cium ! Cium ! Cium ! Cium !"

Mendengar teriakan seperti itu, Rio mendekatkan wajahnya pada Ify ,

"Kyaaaaaa !!! Cium ! Cium !!" Jerit yang lain histeris.

Cup.. Rio mencium mesra kening Ify . Ify hanya tersipu malu dan berhambur pada pelukan Rio. Ia ingin menyembunyikan wajahnya yang merah. Tapi Rio njoy saja dan nyengir di hadapan semua.

"Kyaaaaaaaaaa !!!!!" Jerit cewek-cewek yang melihat kemesraan Rio dan Ify.

"Huahahahaa !! Udah gue foto ! Wajib dimasukin majalah sekolah !" Seru Ozy sambil tertawa lepas.

"Eh, apaan sih lo ?! Siniin kamera lo gak ?!" Ancam Rio.

"Bweek.. Nggak akan gue kasih." Ucap Ozy sembari menjulurkan lidahnya.

"Aaarrgghh !! Siniin !!" Perintah Rio.
Tapi,


'Teeeeeeeeeeeeeeet' Bel masuk sekolah berbunyi nyaring. Rio pasrah dan Ozy masih saja menjulurkan lidahnya pada Rio. Ozy berbeda kelas dengan Rio, jadi Rio kesulitan untuk mengambil kamera Ozy.

"Udah lah.. Toh cuma cium kening." Gumam Rio dalam hati.

"Riioo !! Mau kemana ?!" Tanya Alvin yang melihat Rio keluar kelas A.

"Ya mau ke kelas lah !"

"Nggak dadah dulu sama ayang Ify???" Tanya Alvin jahil.

"Daah Ify !!" Seru Rio sembari melambaikan tangannya dan beranjak pergi ke kelas B.

"Dadah ayank Rio.." Balas Alvin.

Rio balik lagi ke kelas A dan berkata "Bukan ke elooo !!!!" Bentaknya dan kembali ke kelas B.
Rio tidak sekelas dengan Alvin. Tapi dengan Shilla. Alvin kelas A dan Shilla kelas B. Rio lumayan akrab juga dengan Shilla karena Shilla adalah sekertaris OSIS. Ify tidak masuk OSIS karena takut kegiatannya belajar dan pacaran terganggu. *whew..


*****


Sepulang sekolah , Ify pergi menjemput Rio kekelasnya.

Sreeek, Ify membuka pintu kelas B.

"Rio.." Panggil Ify.

"Apa, fy?" Tanya Rio sembari memasukan buku-bukunya ke dalam tas. Ify menghampiri Rio.

"Hari ini pulang bareng nggak?" Tanya Ify yang mengharapkan pulang bareng Rio.

"Aduuh.. Maaf , Fy.. Gak bisa hari ini ada kumpul OSIS. Maaf banget ya? Besok deh kita pulang bareng.. Yayaya??" Jawab Rio sambil memohon-mohon .

"Iya nggak apa-apa.. Berarti Shilla juga OSIS dulu ya? Okok deh aku pulang dulu ya, Yo? Byee.." Pamit Ify sambil berjalan keluar kelas B.

"Iya. Hati-hati ya.."


..


Di jalan saat menuju rumah , Ify berfikir dalam hati.

"Hufft.. Coba kalau ayah masih ada. Pasti di rumah sedikit rame. Sekarang bunda sakit, aku cuma tinggal sama bunda. Huufft ... Lagi apa yah ayah disana?" Batin Ify.

...

Sesampainya ia di depan rumahnya,

Deg !!

"A.. Apa ini ??" Tanya Ify dalam hati . lalu ia menangis dan terjatuh . Ada apa sebenarnya ??
Semua yang ada disana menenangkan Ify. Tapi,

Bruuk ! Ify keburu terjatuh pingsan.

Apa yang terjadi sebenarnya ??


..


Baca part 2nya ya ^^
Komen plis .. :))
»» READ MORE..