Minggu, 21 Agustus 2011

I LOVE MY SISTAH

Waktu gue ngeluh ke mama soal sesuatu dalam diri gue yang makin parah, ada ade sama kaka gue disana. Diem-diem ade gue nyimak dan kayaknya dia prihatin sama gue. Bocoran, ada kemungkinan gue ngejalanin oprasi.
Ade gue itu tulis-tulisan di kertas gambar kecil yang isinya bikin gue terharu. Itu ditujukan buat gue sama papa. Yang kebetulan papa juga lagi ditimpa masalah, tapi soal politik yang gue belom bisa ngerti jelasnya.

Gue foto corat-coret ade gue yang terdampar di meja belajar gue, dan inilah :

Buat yang matanya agak rabun *cleb, disitu ditulis

Yaalah semoga teh Tiara sama papa di ringankan ujiannya
dan kami sekeluarga selamat dunia akhirat

disitu juga ditulis doa selamat dunia akhirat sama doa buat orangtua.

Padahal ini orang tiap harinya berantem sama gue.
Kadang gue suka kesepian ngga ada temen yang bisa nemenin atau nyemangatin. Temen atau cengek sekalipun kadang ngilang ngga ada. gue suka kesel dan putus asa sama mereka, kadang juga males sendirian. Ternyata ada temen yang paling deket, ya kaka ade gue sendiri :) 



Sabtu, 20 Agustus 2011

Apa rasanya jadi Anjing?

Gue sebagai umat muslim pengeeeeen banget punya anjing. Tapi ya susahkan ya? Ngga susah sih, tapi ya gitu. Katanya anjing itu haram. Ga masalah sebenernya umat Islam pelihara anjing, cuma ngga bebas juga. Dilarang ini sama itu. Kayak ngga boleh kena air liur dan sebagainya. Padahal anjing itu binatang yang bisa dibilang paling setia sama majikannya. Kalo anjing pencium yang hebat, trus mereka disuruh nyium bau sesuatu untuk dicari, mereka bisa sampai berhari-hari nyarinya cuma biar dapet, jadi mereka ngga berhenti sebelum yang dicarinya itu ketemu. Kerenkan? Cuma sayang derajat mereka dimata kita kadang begitu rendah..

Sesuai judul postingan ini, gue kali ini mau bahas tentang perasaan seekor anjing. Bukan anjing peliharaan yang majikannya kaya dan ke salon seminggu 3x. Itu sih ga usah dibahas juga pasti ketauan kalo mereka seneng-seneng aja. Yang mau gue bahas soal perasaan anjing-anjing jalanan yang ntah gimana nasibnya. Kenapa ngga bahas kucing aja malah anjing? Ya pengennya anjing, kok!

Ini mungkin bentuknya bisa dibilang cerpen atau bukan. Untuk menilai, baca aja ya! (:
Ini udah pernah di post di Facebook gue..



Pesanku Selaku Anjing
Aku, binatang berkaki empat. Jenisku beragam. Aku banyak dipelihara di negri luar. Tapi yang selalu membuatku heran, kenapa aku selalu di pandang rendah dan diharamkan oleh umat Islam? Mengapa aku lebih banyak di benci dari pada di sayang oleh umat Islam layaknya binatang lain seperti kucing, misalnya. Apa aku mengganggu?
Padahal aku merasa cukup berjasa di kepolisian. Aku gagah! Tapi kenapa aku dipandang rendah? Namun disisi lain aku di dambakan oleh sebagian orang yang merasa aku ini tidak haram. Mereka mau merawat aku sebagaimana mereka merawat dan menyayangi anak mereka. Kadang kala aku di manfaatkan untuk menjaga keamanan, baik itu oleh pihak Kepolisian ataupun penjaga keamanan rumah-rumah besar. Aku tidak seburuk yang umat Islam katakan-kan? Bahkan mungkin yang membaca karangan ini pun akan terkaget atau menertawai pengarangnya karena judulnya saja mengandung kata “Anjing”. Mengapa jika orang marah, kebanyakan menyebut nama ANJING. Karena aku dikira hina, ya?!
Hatiku selalu sakit jika aku berjalan di jalanan ramai, anak-anak menjauhiku, mereka minta gendong mamanya untuk menghindariku. Bahkan tidak mustahil mereka akan menangis di tempat. Sehingga akhirnya aku diusir oleh sang Ibu. Apa salahnya berjalan di tempat umum?! Apa karena aku binatang?! Tapi ternyata tidak. Aku tidak mengacuhkan anak yang menangis dipangkuan Ibunya gara-garaku tadi. Aku kembali berjalan dan sesekali aku hinggap pada tempat sampah untuk mencari makanan yang mungkin masih bisa dimakan. Kali ini aku menjatuhkan tempat sampah. Si pemilik yang melihat memukuliku dan memakiku dengan kata-kata kasar, “anjing sialaaan!”
Ya, itu sudah biasa bagiku. Aku kembali berjalan dengan tertunduk, terkadang aku berpikir dunia ini sangat kejam. Lalu aku melihat kucing jalanan sedang mengeong di depan pintu rumah orang, aku tertarik untuk melihatnya. Pemilik rumah itu keluar, sungguh beda denganku, kucing itu diberinya makan dan kasih sayang, bahkan senyuman yang tak pernah kudapati. Sedangkan aku? Jika aku menggonggong seperti kucing itu mengeong didepan pintu rumah orang seperti tadi, mungkin aku akan disiksa kembali. 
Penderitaanku belum selesai, aku selalu bertanya-tanya dalam hati, ‘mengapa, tidak ada orang yang ingin seperti aku?’. Mengapa kebanyakan orang jika ditanya, ingin menjadi apa bila dipilih untuk menjadi binatang? Tidak mustahil mereka menjawab “Burung”. Ya, aku memaklumi. Burung memang terlihat bebas diangkasa. Bisa terbang sekehendak hati mereka. Seolah tidak ada beban. Tapi percayalah, “NO BODIES PERFECT”. Bahkan seekor burungpun mau tidak mau harus dan pasti mempunyai masalah dalam hidupnya. Mustahil sekali ada yang bercita-cita ingin menjadi Anjing sepertiku. Ya, aku hanya bisa menjalani hidup ini dengan tegar, walau air mata mengiringi setiap langkahku.
Aku ingin berpesan selaku anjing,
#Aku tidak bisa menentang ajaran Tuhan pada Umat Islam untuk mengharamiku, tapi tolong, jangan cacimaki aku.
#Aku berhak hidup bebas, bukan? Berilah aku kebebasan.
#Selagi aku tidak mengganggu, tolong jangan ganggu aku.
#Walaupun aku binatang, aku ingin dihargai.
#Aku tidak ingin ditakuti.
#Aku tidak menggigit jika tidak di ganggu.
#Teori yang mengatakan, jika anjing dipelihara, anjing itu akan berpikir ‘semoga tuanku mati, dan aku dapatkan tulangnya’, itu bohong.
#Kami tulus menyayangi dan menganggap ibu/bapak majikan kami sampai akhir hidup.
#Bacalah buku atau komik tentangku, tontonlah film tentangku, maka kau akan tahu bagaimana perasaanku.
#Aku ingin diberi senyuman walau hanya oleh satu orang.
#Aku.... ingin disayangi.  

***
Dan komen-komen yang gue dapet di FB tentang postingan ini adalah kenapa gue bisa ngerti banget perasaan anjing. Apa gue emang anjing, temennya anjing, atau apa. 

Jumat, 19 Agustus 2011

Social Network baru!

Baru-baru ini, gue baru bikin akun baru di situs baru, terus kenapa ya?
Nama situsnya Heello. Mirip-mirip sama twitter gitu, kalo di twitter ada istilah tweet, di Hello.com diganti jadi ping, dan kalo di twitter ada RT(ReTweet) di Hello jadi ECHO. Ga ngerti sih gue juga, kok ECHO?
Twitter: follow, Heello: listen.

Untuk saat ini sih masih sepi, jadi masih bisa buat frontal-frontalan ngomongin cowo, dan nyindir dengan puas temen-temen atau mungkin mantan temen yg pernah bikin kesalahan fatal, dan berakibat gue jadi BENCI banget sama orang itu. So, ini mau ngenalin Hello atau curhat?

Ini contoh capturean Hello :

numpang eksis di background aw aw aw, ngga semua profile backgroundnya kayak gini kok. jadi, jangan takut buat bikin akun Hello!
Yang mau join atau daftar ikut gabung, kunjungi aja Hello.com yaa :)

Buat asikasikan, listen ya @tiarahqhdyt namenya: TiaraAH
inget loh, listen, dinyamin nyesel #eh #krik


Blog yang lama tak kembali (?)

Situs blog ini gue bikin waktu masih pertama kali masuk kelas 8. Dan baru dibuka lagi setelah gue kelas 9 -__-
Oke, mungkin nama blog yang tepat untuk blog ini,'Blo Terlantar' *krik

Sebenernya gue merasa malu banget waktu buka blog ini, masih tersimpan tulisan-tulisan 4L4Y gue, yang segera gue edit begitu tau. Kalo nemu yang alay-alay gimana gitu disini, maklumin aja ya.
"Alay itu proses menuju kedewasaan. Lahir-bayi-balita-anak2-remaja-ALAY-dewasa" (by.Raditya Dika)

Nah sekarang, mumpung gue lagi pengen punya curahan hati yang gamau gue kenal, dan siapa aja bisa liat, gue mau aktif lagi di blog ini. Sekedar nyampah dan yaa gitu deh. Bakal bikin postingan-postingan tentang apa yang gue rasa dan apa yang gue alamin.

Oh iya, sori banget ya buat cerpen2 gue yang hampir semuanya ngegantung-_- soalnya begitu SMP, dimulailah penderitaan banyak tugas dan jadi bikin males buat ngarang cerpen lagi. 



»» READ MORE..